Banten Tour Team

ad

Minggu, 24 Oktober 2010

IDENTIFY CULTURAL ASSETS BANTEN ( Pandeglang Berkah )

IDENTIFY CULTURAL ASSETS BANTEN ( Pandeglang Berkah )


Come and Visit Recognize Objects Tours in Pandeglang. Why should identify and visit and talk about online business? Because the district is located in Banten area has a variety of very interesting tourist spot, splashy, gokil, cheerful, sweeping, historical and modern.
Pandeglang name may still be unfamiliar to most of us. 
What if Ujung Kulon? Carita Beach? Uda certainly heard it often. Anyway, if we Know and Visit Tourism Objects in Pandeglang, certainly we would ngalamin vacation experience a pleasant and cheerful.Hehehe ..
Some examples of natural attractions that draw in Pandeglang include Ujung Kulon National Park, Cape Coast Dimples and Waterfall Waterfall drum. 
Three places that I had never visited, but quite often discussed and uda quite popular as well. What about you? Uda never been there yet? If not yet meant to recognize first and only then visited tourism in Pandeglang ..
Ujung Kulon National Park is a place full of historical value. 
What article? Because of Ujung Kulon National Park is the oldest in the country of Indonesia. Wow, never knew ya.He was also a pioneer of the birth of other National Parks in Indonesia like Bunaken in North Sulawesi and Gunung Leuser in Aceh, North Sumatra. TNUK badaknya who was famous for remaining in the 40s tail. Ckckck ..
 


Ujung Kulon National Park

Ujung Kulon National Park


Ujung Kulon National Park

Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung paling barat Jawa, Indonesia. Termasuk kelompok pulau vulkanik Krakatau dan pulau-pulau lain termasuk Panaitan, Handeuleum dan Peucang. Taman meliputi area seluas 1.206 km ² (443 km ² laut), yang sebagian besar terletak di sebuah semenanjung menjangkau ke Samudera Hindia. Ledakan di dekat Krakatau pada tahun 1883 menghasilkan gelombang pasang yang menghapuskan desa-desa dan tanaman dari wilayah pantai barat semenanjung, dan menutupi seluruh area pada sebuah lapisan abu sekitar 30 cm tebal. Ini menyebabkan evakuasi total semenanjung oleh manusia, sehingga memungkinkan untuk menjadi repositori untuk Jawa banyak flora dan fauna, dan sebagian besar hutan dataran rendah yang tersisa di pulau itu.
Badak Jawa di Ujung Kulon Taman Nasional pada tahun 1930.
Ini adalah pertama di Indonesia yang diusulkan taman nasional dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 untuk mengandung sisa terbesar hutan hujan dataran rendah di Jawa. Juga salah satu dari hanya dua rumah dari Badak Jawa terancam punah kritis. Sebuah populasi dari lima puluh sixty untuk tinggal di Ujung Kulon, populasi yang lebih kecil mungkin 10 atau kurang, tinggal di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Taman melindungi 57 spesies tanaman langka. 35 jenis mamalia diantaranya Banteng, Silvery Gibbon, Javan Lutung, Monyet pemakan kepiting, Leopard, Pelanduk dan Rusa Rusa. Ada juga 72 jenis reptil dan amfibi, dan 240 spesies burung

Taman Nasional Ujung Kulon


Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon



Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di BANTEN, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.

Lagu-lagu mengenang "Munir"sang pahlawan Aktivis kemanusian


Nyanyian Merah
Mengenang Sobat Munir
Track 1 = Ada yang Hilang (Segorames)
Track 2 = Munir (Segorames)
Track 3 = Langkah Pejuang (Segorames)
Track 4 = Kabar Kematian (Al Habis)
Track 5 = Nyayian Merah (Al Habis)
Track 6 = Cak (Segorames)
Track 7 = Iblis Bersayap malaikat (Lontar Gemunung)
Track 8 = Emak / Kabar Dari Aceh (Segorames)
Track 9 = Tanda Zaman (Segorames)
Track 10 = Beritu Duka (Al Habis)
Track 11 = Beritu Duka (Al Habis)
Track 12 = Perjalanan (Segorames)
Track 13 = Rakyat Bersatu (Nggozhu)
Track 14 = Kita Pasti (Nggozhu)

TAUSIAH 1

Tausiah 2